Dana darurat atau emergency fund sangat
penting dalam keuangan keluarga, menempati urutan kedua setelah
melunasi utang-utang jahat alias utang konsumtif, terutama untuk
mengantisipasi kebutuhan dana dalam kondisi yang darurat.
Seperti apa kondisi darurat itu? Jika sedang jalan-jalan di pusat
perbelanjaan lalu ada diskon dan ingin beli, padahal tidak ada budget, ini bukan kondisi darurat. Atau sedang servis mobil melihat ada aksesoris baru, ini juga bukan kondisi darurat.
Kondisi darurat seperti sakit dan tidak punya asuransi, ada keluarga
(orang tua) yang sakit atau meninggal, PHK, kecelakaan, pernikahan yang
dilaksanakan satu tahun mendatang, atap rumah roboh, menabrak pagar
tetangga dan lain-lain.
Besaran Kebutuhan Dana Darurat
Dana darurat antara single dengan yang sudah berkeluarga
akan membutuhkan jumlah yang berbeda. Pasangan pengantin baru dengan
pasangan yang sudah memiliki anak juga akan berbeda kebutuhan dana
daruratnya. Tergantung dari jumlah tanggungan, jenis pekerjaan, dan
tingkat kenyamanan yang diinginkan. Bisa jadi Anda single hanya butuh dana darurat tiga kali gaji, namun Anda nyaman dengan lima kali gaji maka tidak menjadi masalah.
Contoh lain, keluarga dengan tiga orang anak, dua yang masih menjadi
tanggungan. Dana darurat yang direkomendasikan adalah sembilan kali
pendapatan karena jika terjadi PHK, memerlukan cukup waktu lama sekitar
6-9 bulan untuk memperoleh pekerjaan kembali. Ada juga yang secara teori
membutuhkan dana darurat enam bulan gaji, namun karena jenis
pekerjaannya sangat langka maka boleh membentuk dana darurat
sebesar tiga bulan gaji.
Secara sederhana berikut besaran dana darurat disarankan
1. Single: tiga kali pendapatan
2. Menikah memiliki 1-2 anak: 4-6 kali pendapatan
3. Menikah (3 anak atau lebih): enam kali pendapatan
atau tergantung kenyamanan Anda masing-masing.
Kapan Dana Darurat Dibentuk?
Seperti sudah disinggung di awal, dana darurat dibentuk setelah Anda
melunasi utang konsumtif atau utang jahat, yaitu utang yang tidak ada
asetnya, atau ada asetnya tapi nilainya menurun, atau utang yang tidak
menunjang produktivitas atau penghasilan, seperti KTA, kredit
perlengkapan makan, kredit tas, kredit baju, bahkan dalam beberapa
kondisi, arisan juga dapat dimasukkan dalam kategori ini.
Setidaknya sisihkan di awal gajian miinimal 10% dari pendapatan untuk
membentuk dana darurat hingga minimal terbentuk 40% dari kebutuhan,
Anda boleh melangkah ke step rencana keuangan selanjutnya.
Untuk kebutuhan rencana keuangan Anda secara tepat dan komprehensif
baiknya konsultasikan dengan perencana keuangan Anda. Sekali salah
langkah, masa depan yang Anda pertaruhkan.
Tag: AZ Consulting, Ila Abdulrahman
Penulis: Ila Abdulrahman, Financial Planner
Editor: Cahyo Prayogo
Foto: AZ Consulting
Penulis: Ila Abdulrahman, Financial Planner
Editor: Cahyo Prayogo
Foto: AZ Consulting