Jakarta, 4 Februari 2016. Salah satu produk keuangan yang mulai
dikenal dan mendapat hati di masyarakat adalah produk investasi bernama
Reksadana. Produk reksadana ini mencuri perhatian masyarakat karena nilai
investasinya yang bisa dimulai dengan nominal yang rendah, yaitu cukup dengan
Rp. 100,000 atau Rp. 250,000 saja.
Seiring berjalan, jumlah produk
Reksadana, khususnya Reksadana Saham yang ditawarkan kepada Masyarakat semakin
banyak. Pertanyaan yang kemudian
mengusik adalah, Reksadana mana yang cocok untuk sebagian besar kalangan
masyarakat di Indonesia. Serta bagaimana cara menilai Reksadana yang terbaik
ini?
Banyak masyarakat awam selama ini salah menilai suatu reksadana hanya berdasarkan jumlah
Nilai Dana Kelolaan Investasinya saja, ataupun hasil investasinya per 1 bulan,
3 bulan, 6 bulan atau bahkan hanya 1 tahun terakhir. Sementara masyarakat awam tidak banyak yang mengerti
bahwa setiap produk investasi, termasuk Reksadana, mengandung resiko, sehingga suatu hasil investasi yang
diberikan haruslah juga memperhitungkan resiko pada Investasi tersebut. Oleh sebab itu, melihat, menilai dan
mengukur keberhasilan sebuah Reksadana hanya dengan melihat hasil investasinya
saja bukanlah tindakan yang tepat bagi mereka yang takut terhadap resiko
investasi.
Setiap manajer investasi juga
memiliki strategi investasi yang bermacam-macam. Hal tersebut kemudian tercermin
pada tingkat volatilitas dari reksadana-reksadana
tersebut berbanding dengan patokannya atau benchmark-nya (IHSG atau LQ45) dan juga perbanding
dengan risk free asset yang ada.
Pertanyaanya adalah, lalu
bagaimana cara masyarakat awam bisa melihat dan menilai Reksadana yang tepat
untuk mereka? Menjawab
kebutuhan ini, Asosiasi Perencana
Keuangan Indonesia (APERKEI) meluncurkan hasil Evaluasi Kinerja LitBang
mereka untuk menentukan reksadana
mana saja yang cocok dipergunakan
untuk investasi masyarakat umum.
Perhitungan ini sudah mengikutsertakan
beberapa aspek seperti Jumlah Dana Kelolaan, Real Return dari Reksadana sejak diluncurkan, Faktor Resiko, Risk Free Asset, Benchmark, Risk Adjusted
Return (RAR), alpa, beta dan standard deviasi dari masing-masing Reksadana, serta menggunakan
rasio-rasio keuangan yang umum dipergunakan di dunia rating secara
Internasional yang kemudian membentuk sebuah Daftar Reksadana Terbaik versi
APERKEI, dengan menggunakan rasio Internasional seperti Sharpe Ratio, Treynor Ratio dan Jensen
Ratio.
Agar Reksadana ini juga
“bertarung” secara fair dikelas yang
sama, maka Reksadana ini kemudian dimasukan kedalam beberapa kelompok serta
dinilai dengan pembobotan melawan Reksadana sejenis dikelas masing-masing,
sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
TOP 5 REKSADANA SAHAM
versi APERKEI per Desember 2015
Reksadana Saham Usia DIBAWAH 5
Tahun, Dana Kelolaan DIBAWAH Rp. 500 milyar
- Mandiri Investa Equity Asean 5 Plus
- TRAM Consumption Plus
- BNP Paribas STAR
- Mandiri Investa Equity Dynamo Factor
- Danareksa Mawar Rotasi Sektor Strategis
Reksadana Saham Usia DIBAWAH 5
Tahun, Dana Kelolaan DIATAS Rp. 500 milyar
- Danareksa Mawar Konsumer 10
- Manulife Greater Indonesia Fund
- Ashmore Dana Progresif Nusantara
- Simas Saham Unggulan
- Ashmore Dana Ekuitas Nusantara
Reksadana Saham Usia 5 - 10 Tahun, Dana Kelolaan DIBAWAH Rp. 500
milyar
- Dana Ekuitas Prima
- TRIM Kapital Plus
- Simas Danamas Saham
- Batavia Dana Saham Syariah
- Danareksa Mawar Fokus 10
Reksadana Saham Usia 5 - 10 Tahun, Dana Kelolaan DIATAS Rp. 500
milyar
- Manulife Syariah Sektoral Amanah
- Panin Dana Prima
- Schroder 90 Plus Equity Fund
- Mandiri Investa UGM
- Syailendra Equity Opportunity Fund
Reksadana Saham Usia DIATAS 10
Tahun, Dana Kelolaan DIBAWAH Rp. 500 milyar
- Mandiri Investa Atraktif
- Bahana Dana Prima
- Danareksa Mawar
- BNI-AM Dana Berkembang
- Tidak ada (jumlah Reksadana di Kategori ini hanya 4 Reksadana Saham)
Reksadana Saham Usia DIATAS 10
Tahun, Dana Kelolaan DIATAS Rp. 500 milyar
- Schroder Dana Prestasi Plus
- Manulife Dana Saham
- BNP Paribas Ekuitas
- Panin Dana Maksima
- Schroder Dana Istimewa
“Kami
dari APERKEI mengucapkan Selamat kepada Reksadana dari Manajer Investasi
tersebut diatas. Kami harapkan penilaian
ini dapat memacu Reksadana tersebut dan Reksadana lainnya untuk dapat
memberikan performance yang baik kedepannya bagi masyarakat dan investor pada
khususnya,” tutur Ketua Umum
APERKEI, Deni Lesmana SE, MM dalam acara “Reksadana
Terbaik Pilihan Perencana Keuangan di Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia
(APERKEI)”, yang diadakan oleh
APERKEI, Kamis 4 Februari 2016 di Pacific Place.
Deni
mengatakan, penilaian ini akan dinilai ulang setiap 3 bulan sekali (4x
per tahun) dan akan kami bagikan kepada teman-teman media sebagai bahan
referensi. Kedepannya APERKEI LitBang akan mengeluarkan perhitungan lainnya
yang dapat berguna bagi masyarkat dan investor Indonesia.
"Selama
ini masyarakat dibingungkan memilih produk apa yang cocok, Evaluasi Kinerja
seperti inilah yang bisa membantu masyarakat belajar dan menentukan produk
investasi yang tepat", ucap Haryajid Ramlan, Ketua dari Lembaga
Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM) yang juga hadir di acara tersebut.
Hal yang sama juga dikatakan oleh
Abi Hurairah Mochdie, Ketua dari Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia
(APPMI) bahwa APPMI bersama praktisi profesi di pasar modal dan
masyarakat umum sangat menyambut positif inisiatif Evaluasi Kinerja Reksadana
Saham ini. “Ini merupakan terobosan informasi baru untuk masyarakat, apalagi
diberikan oleh Perencana Keuangan yang tergabung didalam Asosiasi Perencana Keuangan
Indonesia" ujarnya.
Sekilas Mengenai APERKEI?
Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia atau disingkat APERKEI
adalah Organisasi Perkumpulan Perencana Keuangan yang didirikan pada tanggal 10 Oktober 2013 dan telah memiliki Akta Pendirian dihadapan notaris Romeo Yanto Esyam, S.H., Nomor 03 pada tanggal 25 April 2014. Maksud
dan tujuan didirikan APERKEI ini
adalah untuk menjadi wadah bagi bernaungnya seluruh Profesional Profesi
Perencana Keuangan di Indonesia TANPA DISKRIMINASI latar belakang, gelar, ataupun
tempat bekerja (apakah berdiri sendiri
(Independen) maupun bekerja di perusahaan keuangan (dependen) atau berstatus
keduanya (hybrid), sehingga mempunyai
satu tujuan yang sama yaitu memajukan Profesi Perencana
Keuangan di Indonesia.
Anggota dari APERKEI juga akan menjadi anggota dari Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia
(APPMI), yang nantinya akan mengikuti seluruh ujian yang diperlukan dan
dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Pasar Modal (LSP-PM) yang telah mendapatkan pengakuan dan sertifikat
dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP). Kedepannya APERKEI akan secara terus menerus melakukan
pemantauan produk keuangan
dan investasi yang dilakukan secara Independen, agar masyarakat dan investor
awam dapat melakukan pemilihan produk keuangan dengan lebih tepat.
Untuk Informasi lebih lanjut silahkan hubungi :
Ila Abdulrahman, APERKEI Solo
085 747588894
email : ila.abdulrahman@gmail.com
Disclaimer
Reksadana adalah salah satu produk Investasi, dan
produk investasi selalu mengandung resiko, baik resiko pasar, resiko investasi,
maupun resiko-resiko lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja dari Reksadana
tersebut. Hasil investasi dimasa lalu
tidak menjamin dan bukan merupakan jaminan terhadap hasil investasi dimasa yang
akan datang. Hasil pemantauan dan penilaian
ini hanya dapat dipergunakan sebagai informasi tambahan saja, bukan merupakan
bentuk penawaran ataupun suatu bentuk rekomendasi untuk membeli produk tersebut. Investor yang
akan berinvestasi diwajibkan untuk membaca dan mengerti isi dari Prospektus
Reksadana masing-masing, melakukan tes asesmen profil resiko, menyesuaikan
produk keuangan yang dibeli dengan jangka waktu dan profil resiko
masing-masing, serta memahami resiko dari masing-masing produk.
Perwakilan Schroder, menerima penghargaan Best Reksadana untuk semua kategori |