ILA ABDULRAHMAN
Maraknya penipuan atau penggelapan dana jama'ah umroh oleh biro penyelenggara membuat masyarakat yang sudah mendaftar di biro lain ataupun yang hendak mendaftar was-was , takut uangnya akan digelapkan juga.
Tidak semua kasus penipuan langsung meletus dengan gagal berangkat, namun ada berbagai macam, mulai dari yang mundur dari jadwal yang dijanjikan, diminta menambah biaya, apalagi dengan adanya peraturan baru dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia tentang tambahan biaya, biro nakal memiliki alasan untuk menarik iuran lebih, hingga akhirnya meledak dengan korban mencapai jutaan jama’ah.
Saat berkunjung ke luar daerah, banyak yang curhat, belum jadi berangkat, katanya diundur semula februari menjadi maret, itupun tanpa kejelasan tanggal berapa. Setelah saya tanya biro penyelenggaranya, ternyata mereka tidak tahu, bahwa biro yang dipakai sudah bermasalah dan masuk dalam laporan ke pihak terkait dan dibekukan. Nah lho.
Berawal dari faktor kepercayaan akibat kekerabatan, pertemanan, atau iklan dengan menggunakan sosok public figurlah, rata-rata mereka ikut biro yang sudah disuspend ijinnya oleh kemenag. Memang sebagian besar kasus tipu menipu berhubungan dengan uang ini seperti juga kasus investasi bodong, memiliki karakteristik yang sama dalam hal, merekrut, mengajak berdasarkan persaudaraan, pertemanan, dan persosialitaan (apa pula ini).
“Mana mungkin teman sendiri nipu, mana mungkin saudara sendiri melarikan duit kita.”
Pak, bu, mungkin saudara bapak, ibu yang menjadi marketing atau agen di cabang tidak menggelapkan, namun pemilik bironya itu lho yang gelap mata, sebagian besar OKB alias orang kaya baru, dia khilaf, padahal kekayaan itu bukan miliknya namun milik ribuan, bahkan jutaan jama'ah.
Berdalih duit dikembangkan agar menutupi kebutuhan minimal biaya umroh, pihak biro beramai-rami promo dengan biaya umroh murah. Walhasil, zonk, karena sebagian besar pemilik biro tidak memiliki pengetahuan, atau tidak membayar jasa profesional dibidang mengembangbiakkan duit alias investasi.
Nah, bagaimana caranya agar bisa tetap umroh tanpa khawatir tertipu dan gagal berangkat?
Ikut Komunitas
Cara pertama adalah dengan ikut kelompok atau komunitas umroh, sekelompok orang bersama-sama berangkat ke tanah suci, dengan membeli tiket sendiri, mengurus Visa dan LA sendiri. Biasanya salah satu atau beberapa orang berbagi tugas dan saling membantu. Berangkat dengan cara ini relatif murah biayanya. Untuk Biaya transport bisa berkisar Rp 13 juta-Rp 16 jutaan.
Pengalaman bergabung dalam grup umroh di komunitas, member dibantu mulai dari pembuatan pasport, pembelian tiket, boleh beli sendiri atau melalui admin dengan cara langsung transfer ke travel agentnya tidak ke adminnya. Begitu juga dengan Visa dan lain-lain.
Yang perlu diwaspadai bahwa selalu saja ada orang yang berusaha mengambil keuntungan dari sebuah peluang. Biasanya member yang sudah berminat umroh dan aktif bertanya di grup, akan dijapri oleh member lain dan diajak untuk berangkat ke tanah suci melelaui biro dimana ia menjadi agennya, dengan nama biro yang hampir mirip bahkan sama.
Terutama bagi calon jemaah yang harus melampirkan surat keterangan dari biro umroh dalam pembuatan pasport. Surat keterangan ini dijual dengan harga bervariasi, dari Rp 500 ribu hingga jutaan. Ada biro yang kemudian menjadikan biaya ini sebagai bagian DP (Down Payment) atau uang muka biaya umroh, namun ada juga yang tidak.
Mengembangkan Sendiri Dananya dengan Investasi
Cara kedua adalah mengumpulkan dan membiakkan dana sendiri melalui investasi. Selama ini biro umroh menjual tiket umroh dengan harga kisaran Rp18 juta, dengan keberangkatan 1 tahun, 2 tahun kemudian, padahal agen atau biro lain menjual biaya umroh minimal diangka Rp 22 juta. Karena tertarik maka Anda mendaftar karena berpikir murah, hanya Rp 18 juta, bukan Rp 22 juta. Padahal, jangankan berangkat tahun depan, berangkat besok saja, dengan biaya Rp 22 jutapun bisa batal.
Nah, untuk mengantisipasinya Anda dapat membiarkan uang Anda yg 18 juta itu atau mulai dari ratusan ribu, bekerja mencari teman-temannya melalui apa yang disebut dengan “investasi”, yaitu menaruh uang pada instrumen invetasi yang dikelola oleh pihak ketiga yang dijamin dan sudah terbukti keamanannyaa, tingkat hasil dan kredibilitasnya, misal Sukuk, Reksadana ataupun Logam Mulia kemudian diambil sesuai target tahun berangkat. Banyak Biro yang bisa mendaftar sejak 1 bulan sampai 3 minggu sebelum keberangkatan.
Bagaimana Cara Berinvestasi?
Sebelum berinvestasi, harus ditentukan dahulu kapan Anda berangkat dan biayanya berapa?
Misalkan Anda berencana Umroh 4 tahun mendatang, dengan biaya saat ini sekitar Rp 25 juta, maka dengan inflasi sekitar 10%, biayanya di 4 tahun yang akan datang akan berpotensi menjadi Rp 36 jutaan. Asumsi saat ini belum memiliki biaya sama sekali.
Untuk berinvestasinya secara sederhana tanpa memperhitungkan return ataupun profil resiko, Anda dapat membaginya dengan sisa waktu berangkat, yaitu 36 juta dibagi 48 bulan, sekitar Rp 750 ribu per bulan atau Rp 25 ribu per hari. Kecil bukan? Hanya seharga satu cangkir kopi di kota Jakarta.
Jika ternyata Anda sudah memiliki dana Rp 18 juta, maka tinggal menambah sisanya sebesar, Rp 18 juta dibagi 48 bulan, sekitar Rp 375 ribu per bulan atau Rp 12.500 per hari. Nah kan mudah bukan menyiapkan sendiri.
Angka tersebut akan semakin kecil jika diperhitungkan dengan return alias potensi keuntungan yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing, apakah konservatif, seimbang, moderat atau agresif, sehingga diketahui apakah berinvestasi di deposito, logam mulia atau reksadana. Nah, untuk mendapatkan angka tepat sesuai dengan jangka waktu dan profil risiko ini Anda dapat menggunakan bantuan jasa seorang financial planner, tidak hanya untuk menghitung investasi umroh, namun seluruh kebutuhan keuangan keluarga Anda secara komprehensif.
Nah itu dua hal yang dapat dilakukan untuk berangkat Umroh tanpa khawatir tertipu. Selain menggunakan jasa seorang Financial planner, Anda juga dapat belajar merencanakan keuangan sekaligus belajar berinvestasi dengan baik dan benar dengan mengikuti kelas-kelas pelatihan, atau membaca artikel-artikel Kami yang terangkum dalam www.shilafinancial.com.
Selamat ke tanah suci, semoga artikel ini bermanfaat, rencanakan keuangan Anda bersama Ahlinya, dan salam Finansial !
Untuk layanan konsultasi & Free Financial check up : 085747588894
Event : 08881851225, shila.financial@gmail.com
Artikel telah diterbitkan oleh detik finance 03 & 04 April 2018