Skip to main content

Empat (4) Pertanyaan Paling Sering Muncul Saat Lebaran

Lebaran identik dengan yang namanya kumpul dengan keluarga besar yang biasanya jarang dilakukan di hari-hari biasa. Pada momen berkumpul inilah biasanya kita akan bertemu dengan saudara-saudara kita yang jarang kita temui atau bahkan tidak pernah kita temui selain pada saat lebaran.

Karena jarang bertemu maka sangat wajar jika diantara kalian tidak akan bahan pembicaraan yang dilontarkan. Maka dari itu biasanya akan ada beberapa pertanyaan yang pasti ada saat lebaran. Seperti beberapa pertanyaan basi berikut ini :

1. Kapan Lulus?

Bagi kalian yang masih kuliah pertanyaan ini merupakan pertanyaan paling menyebalkan. Karena tentunya semua orang ingin segera lulus dan mendapatkan gelar mereka. Tetapi ada saja orang-orang yang masih menanyakan hal ini.

"Kapan lulus?"

"Sebentar lagi tan hehe"
"Kok lama banget lulusnya"
"Iya, kebetulan saya ngerjain skripsinya ga pake bantuan jin aladdin"

2. Belum Kerja?

Setelah kalian merasa bebas karena sudah bebas dari neraka yang bernama kuliah bukan berarti kalian bisa bebas dari pertanyaan basi yang diajukan oleh saudara-saudara tercinta kalian. Apalagi bagi kalian yang sudah lulus tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Jika seperti itu siap-siap saja menghadapi pertanyaan yang satu ini.

" Kamu udah lulus kok belum kerja?"
"Saya udah kerja kok"
"Oh ya? Kerja apa?"
"Ternak undur-undur"

3. Kapan Nikah?

Lulus udah, Kerja udah. Tapi jangan harap kalian bisa bebas dari pertanyaan-pertanyaan basi yang biasa kalian terima saat lebaran. Tahap selanjutnya pertanyaan basi tersebut adalah pertanyaan tentang menikah yang tentunya menjadi masalah bagi semua orang.

" Kamu kerjaan udah ada, penghasilan udah tetap. Kapan nikah?"
"Ntar tante, nunggu jodohnya dulu"
"Jodoh kok ditunggu. Dicari lah"
" Ditunggu soalnya jodoh saya belum lahir"

4. Kapan Punya Anak?

Setelah bebas dari pertanyaan yang sebelum-sebelumnya kini kalian telah menikah. Tetapi apa? Berharap tidak mendapatkan pertanyaan basa-basi dari saudara kalian? Tentu saja tidak. Jika kalian sudah menikah dan belum punya anak biasanya akan ada saudara yang menanyakan kapan kalian akan memiliki anak.

" Eh udah 1 tahun nikah kok belum punya anak? Kapan mau punya anak"
" Kalau tante mau bayarin biayanya sampe gede kita langsung bikin nih tan"

Itulah beberapa pertanyaan-pertanyaan yang biasanya akan kalian hadapi selama lebaran. Tetapi jangan sampai kalian menghindari saudara-saudara kalian untuk mencegah pertanyaan tersebut karena pertanyaan seperti itu pasti akan selalu ada. Namanya juga basa-basi. Cukup jawab pertanyaan seperti itu dengan santai dan jangan merasa terbebani dengan pertanyaan seperti itu, karena percayalah orang yang bertanya juga sebenarnya ga peduli-peduli amat.

© Kaskus

Popular posts from this blog

6 CIRI HIDUP MAPAN, KAMU TERMASUK NGGAK ?

Hidup mapan adalah dambaan dan kewajiban setiap orang. Karena kita diberi Allah kekayaan dan kecukupan, bukan kekayaan dan kemiskinan. Jadi siapa yang menjadikan kita miskin, adalah diri kita sendiri, akibat tidak merencanakan keuangan dengan baik, sehingga timpang dan tidak proporsional dalam membagi pos-pos keuangan. Beberapa contohnya karena tidak mengeluarkan hak Allah, pelit dalam berinfak sedekah, boros, dan banyak mengeluarkan harta secara sia-sia. Rejeki memang Allah yang memberi, namun manusialah yang seharusnya pandai mengatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan baik di dunia dan akherat kelak, sehingga kemapanan dapat dicapai. Aidil Akbar Madjid dalam kata-kata mutiaranya menulis, jika hidupmu mapan, maka wajahmu (yang tak tampan) akan termaafkan. ” Sepakat, karena setelah mapan, ketampanan itu bisa diusahakan. So, jika hidupmu mapan, pasangan rupawanpun bukan sekedar impian. Ya kan? Banyak orang mengasosiasikan hidup mapan dengan aset yang dimili...

NAFKAH ANAK PASCA BERCERAI, TANGGUNGJAWAB SIAPA ?

Sering sekali, pasca cerai, mantan istri banting tulang bak roller coaster demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Suami? Kan kita sudah cerai, dan kamu udah nikah lagi. Pernah dengar yang begini?  Lalu, sebenarnya kewajiban siapakah?  1. Secara syariah  Setiap manusia – selain Adam, Hawa, dan Isa–, tercipta dari satu ayah dan satu ibu. Karena itu, dalam aturan agama apapun, tidak ada istilah mantan anak, atau mantan bapak, atau mantan ibu. Karena hubungan anak dan orang tua, tidak akan pernah putus, sekalipun berpisah karena perceraian atau kematian. Berbeda dengan hubungan karena pernikahan. Hubungan ini bisa dibatalkan atau dipisahkan. Baik karena keputusan hakim, perceraian, atau kematian. Di sinilah kita mengenal istilah mantan suami, atau mantan istri. Dalam islam, kewajiban memberi nafkah dibebankan kepada ayah, dan bukan ibunya. Karena kepada keluarga, wajib menanggung semua kebutuhan anggota keluarganya, istri dan anak-anaknya. Keterang...

Wakaf, Mengapa Harus Menjadi Bagian dari Perencanaan Keuangan Muslim?

WAKAF Planning Menggunakan Produk Keuangan "Endowment". Saat ini Wakaf menjadi gerakan untuk menggalang dana beasiswa. Beberapa kampus di Indonesia, menerbitkan produk Reksadana Endowment, Deposito Endowment. Contohnya salah satu kampus di Jawa Barat & Jakarta bekerjasama dengan Manajer Investasi menerbitkan produk Reksadana Endowment, dimulai dari dana Lumpsum yang telah dimiliki, kemudian ditambah dana dari para alumni, mulai besaran 100rb, bahkan 10 ribu per penempatan. Imbal hasil atau keuntungan digunakan untuk membiayai UKT ataupun biaya hidup mahsiswa-mahasiwa yang kesulitan yang tidak tercover oleh beasiswa semacam bidikmisi dsb, sedangkan pokok, menjadi dana abadi yang semakin membesar. Bagaimana dengan Almamatermu? Sudahkah juga menerbitkan Reksadana Endowment? Dibawah adalah contoh Merencanakan Wakaf yang kita wajibkan dalam Perencanaan Keuangan seorang Muslim, dimana penyalurannya salah satunya melalui RD endowment. Mengapa Wakaf harus menjadi Bagian dari Per...