Bagai roti sandwich, generasi ini “terhimpit” oleh dua kewajiban, menanggung orang tua, saudara juga kebutuhan keluarga sendiri. Kondisi tersebut sebetulnya bukan hal yang aneh, apalagi mayoritas masyarakat meyakini bahwa berkontribusi terhadap hidup orang tua secara finansial adalah kewajiban tiap anak ketika dewasa, sebagai salah satu bentuk bakti. Mengapa terjadi atau ada generasi sandwich? Salah satunya tidak mempersiapkan biaya hidup setelah pensiun saat masih bekerja.
Dalam kondisi finansial yang berkecukupan, tentu menjadi sandwich generation bukanlah masalah. Tapi, bagaimana jika tidak? Tentu harus dicari solusinya.
Generasi sandwich adalah pasangan suami istri yang terhimpit secara finansial harus membiayai atau merawat orang tua dan menghidupi, membesarkan anak-anaknya. Biasanya, orang tua tidak menyiapkan dana pensiun atau menyiapkan tetapi jumlahnya tidak mencukupi, sehingga bergantung pada anak-anak. Selain itu, orang tua tidak memiliki benefit asuransi atau memiliki tetapi tidak memadai. Bagi anak tunggal, pasangan sandwich salah satu atau salah duanya tidak banyak memiliki saudar, sehingga beban ditanggung sendiri. Ingat, besar jika dibagi banyak akan menjadi ringan. Namun tidak, jika diambil sendiri. Salah satu ujung pangkal posisi anak sebagai generasi sandwich adalah karena kondisi finansial yang tidak longgar, sehingga menjadi beban Ketika mengeluarkan biaya sehari-hari, biaya rumah sakit, biaya perawat (pendamping), dan lain-lain. Jika semua hal sebelumnya bukan masalah, tetapi memiliki hati yang sempit, jiwa yang miskin, kelonggaran finansial, waktu dan tenagapun akan menjadi beban.
FINANCIAL MANAGEMENT FOR SANDWICH GENERATION
KALKULASI KEBUTUHAN FINANSIAL ORANG TUA. Membuat daftar kebutuhan orang tua, beserta rincian biayanya, mulai dari makanan jika harus khusus, perawatan dan obat-obatan, silaturahmi ke teman-teman atau saudara. Ingat orang tua juga butuh bertemu dengan teman-temannya, ke tempat ibadah, dan lain-lain.
HUTANG
ASET & INCOME ORANG TUA. Berapa
income rutin orang tua, boleh dalam rata-rata per bulan. Hitung nilai asset
yang dimiliki orang tua. Dari sini akan diketahui ketersediaan dana bulanan
untuk memenuhi kebutuhan dan asset yang sewaktu-waktu jika mendesak diuangkan.
Sebagian yang lain menerima dengan Bahagia dan menganggap sebagai bentuk berbakti, dan rasa syukur karena telah melahirkan mereka.
Dalam setiap hal, 2 sisi yang saling bertolak belakang nisacaya ada.